Kamis, 16 Desember 2010

4. Penjualan Aktiva Tetap


             Apabila suatu aktiva tetap dijual, maka nilai buku aktiva tersebut harus dibandingkan dengan hasil penjualannya. Perusahaan mendapat laba, jika hasil penjualan lebih tinggi dari nilai buku aktiva yang dijual. Sebaliknya, perusahaan menderita rugi, apabila hasil penjualan lebih kecil daripada nilai bukunya.
            Timbulnya laba atau rugi dalam penjualan suatu aktiva tetap sangat umum terjadi. Apabila hasil penjualan sama dengan nilai buku, yang berarti perusahaan tidak mendapat laba atau rugi, maka hal itu hanya terjadi secara kebetulan.
           
Laba Penjualan Aktiva Tetap
Untuk melukiskan laba yang terjadi dalam suatu penjualan aktiva tetap, misalkan pada tanggal 1 Juli 1992, CV. Ciliwung menjual sebuah mobil dengan harga Rp 16.000.000,-. Mobil tersebut dibeli perusahaan dengan harga perolehan Rp 60.000.000,- dan sampai dengan tanggal 1 Januari 1992, telah didepresiasi sebesar Rp 41.000.000,-. Biaya depresiasi selama enam bulan untuk tahun 1992 berjumlah Rp 8.000.000,-. Jurnal untuk mencatat biaya depresiasi tersebut dan memutahirkan akumulasi depresiasi sampai dengan tanggal 1 Juli 1992 adalah :

(dalam rupiah)                                   Jurnal Umum
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
1992
1
Biaya Depr. Mobil

8.000.000

Juli

    Akm Depr. Mobil


8.000.000
(Untuk mencatat biaya depresiasi Selama 6 bulan pada tahun 1992)

            Setelah saldo akumulasi depresiasi dimutahirkan, maka laba atau rugi penjualan dapat dihitung dengan cara berikut :

Harga perolehan mobil                                                        Rp     60.000.000,-
Kurangi :

Akumulasi Depresiasi (Rp 41.000.000,- + Rp 8.000.000,-) Rp    49.000.000,-
Nilai buku pada tanggal penjualan                                     Rp     11.000.000,-
Hasil penjualan mobil                                                          Rp    16.000.000,-
Laba penjualan mobil                                                          Rp      5.000.000,-
            Jurnal untuk mencatat penjualan dan laba penjualan mobil adalah sebagai berikut :


(dalam rupiah)                                   Jurnal Umum
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
1992

Kas

16.000.000

Juli

Akm Depr. Mobil

49.000.000



    Mobil


60.000.000


    Laba penj. aktiva tetap


5.000.000
(Untuk mencatat penjualan dan laba penjualan mobil)

            Laba penjualan aktiva tetap dilaporkan dalam laporan rugi-laba pada bagian pendapatan dan keuntungan lain-lain.
           
Rugi Penjualan Aktiva tetap
Dengan penggunaan contoh di atas, dimisalkan bahwa CV Ciliwung menjual mobil tersebut dengan harga Rp 9.000.000,-. Dalam hal ini perusahaan menderita rugi sebesar Rp 2.000.000,- dengan perhitungan sebagai berikut :

Harga perolehan mobil                              Rp     60.000.000,-
Kurangi : Akumulasi Depresiasi
(Rp 41.000.000,- + Rp 8.000.000,-)           Rp    49.000.000,-
Nilai buku pada tanggal penjualan           Rp     11.000.000,-
Hasil penjualan mobil                               Rp       9.000.000,-
Rugi penjualan mobil                                Rp       2.000.000,-
            Jurnal untuk mencatat penjualan mobil dan kerugiannya adalah sebagai berikut :


(dalam rupiah)                                   Jurnal Umum
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
1992
1
Kas

90.000.000

Juli

Akm Depr. Mobil

49.000.000



Rugi Penj. Aktiva tetap

2.000.000



    Mobil


60.000.000
(Untuk mencatat penjualan dan rugi penjualan mobil)

            Rugi penjualan aktiva tetap dilaporkan dalam laporan rugi-laba pada bagian biaya dan kerugian lain-lain.

3 komentar:

  1. slamat pagi, saya mey mau tanya , kalau bukti transaksi penerimaan kas Rp 250.000,- dari hasil penjualan peralatan yg harga pokoknya Rp 6.000.000,- yang telah disusutkan secara penuh pada bulan sebelumnya itu, Jurnalnya dicatat di jurnal penerimaan kas atau jurnal umum?

    BalasHapus
  2. makasih ilmunya.. bermanfaat sekali

    BalasHapus
  3. itu nilai bukunya didapat dari mana ya?

    BalasHapus