Rabu, 15 Desember 2010

5. Pertukaran Aktiva/Aset Tetap


Pertukaran aset tetap yang serupa
            Pertukaran aset tetap harus didasarkan pada nilai wajar dari aset yang diserahkan atau nilai wajar dari aset yang diterima dengan keuntungan dan kerugian yang diakui. Pendapat lain mengemukakan bahwa dalam pertukaran tersebut didasarkan pada nilai tercatat (nilai buku) dari aset yang diserahkan tanpa ada keuntungan atau kerugian yang diakui. Pendapat lain mengemukakan nilai aset didasarkan dari nilai wajar aset yang  diserahkan atau nilai wajar aset yang diterima mana yang lebih jelas. 
            Ada tiga situasi berkaitan dengan pertukaran aset yang sejenis. Situasi tersebut adalah sebagai berikut :
1.  Akuntansi pertukaran untuk aset yang sejenis dengan tombokan
            Pertukaran ini dicatat pada nilai wajar dari aset yang diserahkan, keuntungan atau kerugian diakui. Nilai wajar dari harta yang diterima harus digunakan hanya jika lebih jelas daripada nilai wajar harta yang diserahkan.
            Sebagai contoh: pada tanggal 1 Mei 2008 PT Trisna Purnama menukarkan beberapa truk nilai buku Rp. 420.000.000,-. Pada tanggal ini truk tersebut mempunyai harga pokok Rp. 640.000.000,- dan Akumulasi penyusutan Rp. 220.000.000,-. Harga pasar wajar truk-truk tersebut sebesar Rp. 490.000.000,-. Untuk pertukaran ini PT Trisna Purnama mengeluarkan   uang kas sebagai tombokan sebesar  Rp. 170.000.000,- Harga pasar wajar truk baru Rp. 660.000.000,-.
        Perhitungan yang dapat dilakukan:      
     Perhitungan harga tanah
  Nilai wajar truk-truk yang ditukar            Rp. 490.000.000,-
  Kas yang dibayarkan                                Rp. 170.000.000,-
  Harga pasar wajar truk                            Rp. 660.000.000,-
                  Perhitungan keuntungan
  Harga pasar wajar dari truk                     Rp. 490.000.000,-
  Nilai buku dari truk                                 (Rp. 420.000.000,-)
  Keuntungan dari pelepasan truk             Rp.   70.000.000,-
            Jurnal untuk mencatat transaksi di atas sebagai berikut:
 
(dalam rupiah)                                   Jurnal Umum   
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2008
1
Truk Baru

660.000.000

Mei

Ak. Peny. Truk

220.000.000



    Truk


640.000.000


    Keuntungan Pelep. Truk


70.000.000


    Kas


170.000.000

2.  Akuntansi pertukaran untuk aset yang serupa-situasi kerugian
            Pertukaran aset yang serupa dan menimbulkan kerugian maka kerugian itu harus segera diakui. 
            Sebagai contoh: tanggal 1 Maret 2008 PT Esa memperoleh mesin baru harga Rp. 160.000.000,- dengan cara menukar mesin lama yang dimiliki oleh PT Jaka Purnama. Pada tanggal 1 Maret 2008 Mesin lama mempunyai mempunyai nilai buku   Rp. 80.000.000,- dengan  harga pokok Rp. 120.000.000,-, akumulasi penyusutan  Rp. 40.000.000,-. Harga pasar wajar mesin lama Rp. 60.000.000,-  tombokan pertukaran disetujui Rp. 90.000.000,-.
            Perhitungan yang dapat dilakukan:
                 Harga pokok mesin baru
  Harga katalog mesin baru                           Rp. 160.000.000,-
  Tombokan untuk mesin lama                    (Rp.   90.000.000,-) 
  Kas yang harus dibayarkan                         Rp.   70.000.000,-
  Harga pasar wajar mesin lama                   Rp.   60.000.000,- 
  Harga pokok mesin baru                             Rp. 130,000.000,-
             Perhitungan  kerugian dari pelepasan mesin lama:
                  Perhitungan kerugian.
  Harga pasar  wajar dari mesin lama          Rp. 60.000.000,-
  Nilai buku dari mesin lama                        Rp. 80.000.000,- 
  Kerugian  pelepasan mesin lama               Rp. 20.000.000,-
                         Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah:
  
(dalam rupiah)                                   Jurnal Umum   
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2008
1
Mesin Baru

130.000.000

Maret

Ak. Peny.Mesin

40.000.000



    Kerugian pelep Mesin


20.000.000


    Peralatan


120.000.000


    Kas


70.000.000

3.  Akuntansi pertukaran untuk aset yang serupa- situasi keuntungan (tetapi tidak ada kas yang diterima) 
            Pertukaran aset yang menimbulkan keuntungan biasanya lebih rumit, jika pertukaran ini belum menyelesaikan proses pencarian laba maka setiap keuntungan harus ditangguhkan. 
Contoh: pada tanggal 1 Februari 2008 PT. Abadi menukarkan mobil lama nilai buku Rp. 135.000.000,- dari (harga pokok Rp. 150.000.000,-, akumulasi penyusutan Rp. 15.000.000,-) dan harga pasar wajar mobil lama Rp. 160.000.000,- .dan harus membayar uang kas sebesar Rp. 10.000.000,- yang ditukar dengan mobil baru dengan harga pasar wajar Rp. 170.000.000,-.
            Perhitungan  yang dapat dilakukan:
                 Perhitungan keuntungan
  Harga pasar wajar mobil lama                   Rp. 160.000.000,-
  Nilai buku mobil lama                               (Rp. 135.000.000,-)
  Total keuntungan yang tidak diakui          Rp.   25.000.000,-
            Perhitungan lain yang dapat dilakukan:
                 Nilai buku mobil baru bagi PT.Abadi 
Harga pasar wajar mobil baru                      Rp. 170.000.000,-
Keuntungan yang ditangguhkan                 (Rp.   25.000.000,-)
Dasar nilai yang dihitung                             Rp. 145.000.000,-
            Atau  dapat dilakukan juga dengan cara sebagai berikut:
Nilai buku dari mobil lama                           Rp. 135.000.000,-
Kas yang dibayarkan                                    Rp.   10.000.000,-  
Dasar nilai yang dihitung                             Rp. 145.000.000,-
            Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah:

(dalam rupiah)                                   Jurnal Umum     
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2008
1
Mobil Baru

145.000.000

Februari

Ak. Peny.Mobil

15.000.000



    Mobil Lama


150.000.000


    Kas


10.000.000

Pertukaran aset tetap yang tidak serupa
            Pertukaran aset yang tidak serupa dihitung dari harga pasar wajar aset yang dipertukarkan mana yang lebih jelas. 
            Contoh: pada tanggal 1 Februari 2008 PT Cendekia mengadakan transaksi pertukaran tanah seluas 1.000 meter persegi dengan mobil seharga Rp 200.000.000,-. Untuk pertukaran ini PT Cendekia  menerima kas sebesar Rp. 20.000.000,-.
Jurnal untuk mencatat transaksi di atas adalah:

(dalam rupiah)                                   Jurnal Umum 
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2008
1
Mobil

200.000.000

Februari

Kas

20.000.000



    Tanah


220.000.000

5.  Akuisisi dan disposisi dari donasi atau hadiah 
            Pertukaran seperti aset yang berasal dari donasi dapat disebut transfer tanpa timbal balik (karena mentransfer aset pada satu arah). Perlakuan ini dihitung dari nilai buku aset itu yang akan dicatat dalam buku.
            Contoh1: pada tanggal 1 Januari 2008 PT. Kartika menerima donasi sebidang tanah, harga pasar wajar dari tanah Rp. 150.000.000,-yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas umum.
            Jurnal untuk mencatat transaksi di atas adalah:

(dalam rupiah)                                   Jurnal Umum 
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2008
1
Tanah

150.000.000

Januari

    Modal Donasi


150.000.000

            Contoh 2: pada tanggal 1 Maret 2008 PT Wijaya menghibahkantanah seharga Rp. 80.000.000,- tetapi tanah itu mempunyai harga pasarwajar Rp. 110.000.000,-. 
            Jurnal untuk mencatat transaksi di atas adalah: 

(dalam rupiah)                                   Jurnal Umum  
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2008
1
Harta Donasi

110.000.000

Maret

    Tanah


80.000.000


    Keuntungan


30.000.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar